Kunjungan Kerja Kadis Pariwisata Bone ke Kawasan Wisata Bersejarah Goa Mampu

495

Dalam rangka  peninjauan pengelolaan sekaligus melakukan pengecekan berkala dan menginventarisir hal-hal yang perlu dibenahi dikawasan Wisata Goa Mampu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bone H. A. Promal Pawi ST, M. Si, dan Sekretaris Dinas Pariwisata Syahruli Asmar, ST, M.Si beserta para staff Dinas Pariwisata Bone melakukan kunjungan ke daerah Wisata yang mempunyai nilai historis tersebut.

Kunjungan ke kawasan Wisata Goa yang ditasbihkan menjadi salah satu Goa terbesar dan terluas di Dunia ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 Mei 2022.

Gua Mampu salah satu tempat wisata yang bersejarah. Goa Mampu terletak di desa Cabbeng,Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Berjarak 35 km dari Watampone ibukota Kabupaten Bone. Kawasan ini mudah dijangkau melalui jalanan beraspal.

Gua mampu terletak di lereng-lereng gunung yang dipenuhi dengan pohon-pohon besar. Goa Mampu mempunyai luas sekitar 2000 meter persegi. Jika kita ingin masuk di dalam gua kita harus mempersiapkan alat penerangan seperti senter,obor dll.

Gua mampu mempunyai tujuh tingkatan.Kejadian yang terjadi pada Goa Mampu diperkirakan sekitar 1013 sebelum masehi,sebelum islam masuk di Kabupaten Bone.

Goa Mampu mempunyai cerita legenda yang dipercayai masyarakat sekitar gua dan Kabupaten Bone.

Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan,dimana didalam kerajaan tersebut terdapat tujuh desa,tetapi kerajaan ini ditimpah musibah yaitu dikutuk menjadi batu,yang disebabkan putri raja sendiri,sehinggah didalam gua Mampu terdapat batu yang mirip dengan manusia dan binatang. Kerajaan ini disebut kerajaan mampu.

Kehidupan masyarakat mampu serba berkecukupan,rata-rata semua kebutuhannya sudah bisa terpenuhi sehinggah kerajaan ini disebut Mampu.

Kerajaan mampu dipimpin oleh La Oddang Patara dan Istrinya yang bernama La wellellu. La Oddang Patara mempunyai seorang putri yang bernama Appung Ellung Mangenre. Putri ini dekenal tidak pernah keluar rumah dan tidak pernah menginjakan kakinya di tanah,orang bugis biasa mengatakan “Ana dara malebbi”,

Menurut cerita putri raja terkenal mempunyai kulit yang sangat putih. Suatu hari sang putri sedang menenun tapi tanpa dia sengaja,dia menjatuhkan alat tenunnya di tanah dan dia malas turun mengambilnya.

Putri pun berteriak dan berkata “ siapa yang bisa mengambil alat tenunku di tanah,jika dia laki-laki akan saya jadikan suamiku dan jika dia perempuan akan saya jadikan saudaraku”. Tapi tak seorang pun yang mendengarkan teriakan sang putri,kecuali anjing jantan liar.

Anjing jantan itu bernama Bolong Lasareweng. Anjing pun mengambilkan alat tenun sang putri yang jatuh di tanah. Betapa terkejutnya sang putri bahwa yang mengambilkan alat tenunnya seekor anjing jantan,sedangkan anjing tersebut hanya seekor anjing liar dan bisa mengerti perkataan sang putri.

Putri pun berkata mustahil jika saya harus menikahi seekor anjing. Putri pun mengingkari janjinya yang pernah dia katakan. Putri memperhatikan seekor anjing itu dan tiba-tiba langsung berkata kepada anjing sambil menunjuk kepala anjing“ kenapa ada batu didahimu?”.

Anjing pun tiba-tiba berbicara dan berkata “ bukan Cuma saya,tapi kamu pun juga ada batu didahimu”.Disinilah dikatakan Sijello To Mampu.

Anjing mengutuk kerajaan tersebut karena sang pitri mengingkari janjinya. Setelah anjing berkata demikian, Satu kerajaan dengan Tujuh desa tersebut langsung menjadi batu.

Itulah tadi cerita lagenda tentang gua mampu yang dipercayai oleh rakyat sekitar gua mampu.(RR)